Pages

Monday, March 4, 2013

EXO

Demam K-Pop akhir-akhir ini meracuni saya. Lantas, saya ingin membahas sebuah grup boyband K-Pop yang sedang saya gandrungi saat ini. Namanya adalah EXO.



EXO (Hangul: 엑소) adalah boy band Korea Selatan-Cina yang dibentuk oleh S.M. Entertainment pada tahun 2011. Grup ini terdiri dari dua belas anggota yang terbagi menjadi dua sub-grup, EXO-K dan EXO-M, yang akan melakukan promosi secara bersamaan masing-masing di Korea Selatan dan Cina. 
EXO-K untuk EXO Korea dan EXO-M untuk EXO Mandarin.
Nama mereka diambil dari kata exoplanet, sebuah istilah untuk menyebut planet di luar Tata Surya. Singel debut mereka, "Mama", dirilis pada 8 April 2012, disusul oleh peluncuran album pertama Mama pada 9 April 2012.



2011: Pembentukan
Pada bulan Januari 2011, produser S.M. Entertainment, Lee Soo-man, mengumumkan rencananya untuk membentuk sebuah boy band baru pada bulan Maret atau April 2011. Dinamai M1 untuk sementara, grup ini tampak terdiri dari tujuh anggota saat foto mereka berlatih tari di sebuah studio bocor di dunia maya. Pada bulan Mei 2011, Lee berbicara tentang grup ini dalam sebuah seminar bisnis Hallyu yang diselenggarakan di Universitas Stanford. Dalam presentasinya, dia menjelaskan strateginya untuk membagi grup ini menjadi dua subgrup, M1 dan M2, dan membuat mereka mempromosikan musik yang sama di Korea dan China, menyanyikan lagu baik dalam bahasa Korea maupun Mandarin.[6] Lee awalnya berencana untuk meluncurkan grup ini pada bulan Mei 2011, namun debut mereka ditunda dan berita mengenai grup ini tidak beredar lagi sampai Oktober 2011 saat Lee mendiskusikan konsep grup ini secara singkat dalam sebuah wawancara dengan The Chosun Ilbo.
Pada Desember 2011, grup ini memfinalkan nama mereka menjadi EXO, dengan EXO-K untuk nama subgrup di Korea dan EXO-M untuk subgrup di Cina. Dua belas anggota diperkenalkan secara perorangan melalui 23 video teaser yang dirilis dari bulan Desember 2011 sampai Februari 2012. Kai, Lu Han, Tao, dan Chen, empat anggota pertama yang diperkenalkan, tampil di depan publik untuk pertama kalinya dalam acara SBS Gayo Daejun pada 29 Desember 2011.



2012–sekarang: Debut dan Lagu Singel "Mama"
Singel pendahuluan EXO-K dan EXO-M, "What Is Love", dirilis pada 30 Januari 2012 melalui iTunes dan berbagai situs musik online di Cina dan Korea Selatan.
Pada 9 Maret, mereka merilis singel pendahuluan kedua, "History", yang ditulis dan diproduksi oleh Thomas Troelsen dan Remee.
Sebuah konser showcase digelar di Olympic Stadium, Seoul pada 31 Maret, tepat seratus hari setelah EXO merilis trailer pertamanya pada 21 Desember 2011. Sekitar tiga ribu fans dari delapan ribu pendaftar terpilih untuk menghadiri showcase ini. Showcase kedua digelar di aula University of International Business and Economics di Beijing, Cina pada 1 April.
EXO-K dan EXO-M merilis singel debut mereka, "Mama", pada 8 April, disusul oleh album mini Mama pada 9 April. EXO-K menggelar penampilan debut mereka di program televisi The Music Trend pada 8 April, sementara EXO-M tampil dalam 12th Yinyue Fengyun Bang Awards di Cina pada hari yang sama. Mereka debut di Thailand pada 26 Juli oleh EXO-M dan 27 Juli oleh EXO-K yang juga merupakan debut internasional pertama mereka.

Album "Mama" Track List:
1. Mama
2. What Is Love
3. History
4. Angel (Into Your World)
5. Two Moons (feat. Key SHINee)
6. Machine

Anggota:

EXO-K
Chanyeol, D.O., Kai, Sehun, Suho, Baekhyun


Nama panggung         Nama lahir                  Tanggal lahir
Romanisasi Hangul Romanisasi Hangul Hanja

Suho (Leader)          수호 Kim Joon-myun         김준면 金俊绵 22 Mei 1991 (umur 21)
Baekhyun          백현 Byun Baek-hyun 변백현 卞白贤 6 Mei 1992 (umur 20)
Chanyeol          찬열 Park Chan-yeol         박찬열 朴灿烈 27 November 1992 (umur 20)
D.O.                  디오 Do Kyung-soo         도경수 度庆洙 12 Januari 1993 (umur 20)
Kai                  카이 Kim Jong-in         김종인 金钟仁 14 Januari 1994 (umur 19)
Sehun          세훈 Oh Se-hun 오세훈 吴世勋 12 April 1994 (umur 18)

EXO-M

Tao, Lay, Luhan, Xiumin, Chen, Kris


Nama panggung         Nama lahir                  Tanggal lahir
Romanisasi Hangul Romanisasi Hangul Hanja

Kris (Leader)         크리스 Wu Fan           우판 吴凡          6 November 1990 (umur 22)
Xiumin         시우민 Kim Min-seok        김민석 金珉硕 26 Maret 1990 (umur 22)
Lu Han          루한 Lu Han            루한 鹿晗         20 April 1990 (umur 22)
Lay                  레이 Zhang Yixing         장이싱 张艺兴 7 Oktober 1991 (umur 21)
Chen              첸 Kim Jong-dae         김종대 金钟大 21 September 1992 (umur 20)
Tao                  타오 Huang Zitao      황지타오 黄子韬 2 Mei 1993 (umur 19)


EXO Powers

Para personil EXO juga diceritakan dalam konsep album "Mama" mereka sebagai 12 alien dari EXO Planet yang masing-masing memiliki kekuatan super. Masing-masing kekuatan memiliki simbol yang dikenakan oleh setiap personil EXO.



Suho: kekuatan Air (Water)
Baekhyun: kekuatan Cahaya (Light)
Chanyeol: kekuatan Api [phoenix] (Flame)
D.O.: kekuatan Tanah (Earth)
Kai: kekuatan Teleport (Teleportation)
Sehun: kekuatan Angin (Wind)

Kris: kekuatan Terbang [naga] (Flight)
Xiumin: kekuatan Es (Frost)
Luhan: kekuatan Telekinesis (Telekinesis)
Lay: kekuatan Penyembuh [unicorn] (Heal)
Chen: kekuatan Petir/Kilat/Listrik (Lightning)
Tao: kekuatan Pengontrol Waktu (Time Control)



Berikut ini adalah link video-video klip EXO:

EXO-K "MAMA" : http://www.youtube.com/watch?v=KH6ZwnqZ7Wo
EXO-M "MAMA" : http://www.youtube.com/watch?v=eQ9sTtXSDwo
EXO-K "History" : http://www.youtube.com/watch?v=vdejiaoEhFc
EXO-M "History" : http://www.youtube.com/watch?v=i1xFTx8alMU
EXO-K "What is Love" : http://www.youtube.com/watch?v=t6fPzVNIEB0
EXO-M "What is Love" : http://www.youtube.com/watch?v=7PMRe4k3OSw


Sesulang Sopi, Sepekik Kalwedo: Kekariban Liran yang Bersahaja


“Kalwedo!”
Teriak membahana memenuhi ruangan. Sesaat itu pula semua bersulang mengangkat gelas dan meneguk Sopi. Kemudian sorak-sorai dan tepuk tangan menyambut keriaan semangat persaudaraan dan persatuan. Tokoh-tokoh masyarakat dan adat pun saling berjabat tangan mulai dari Kepala Desa Ustutun, Camat Wetar, Tuan Tanah, Tetua Adat, dan Badan Pengurus Desa. Jabat tangan dilanjutkan dengan dosen-dosen pembimbing dan kami, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata universitas Indonesia 2011. Itulah sepintas gambaran kehangatan masyarakat pulau Liran yang melekat di ingatan, saat kami disambut dengan kesahajaan mereka.
Bersulang Sopi
Sopi: Minuman Beralkohol di Pulau Liran
Masyarakat pulau Liran di kabupaten Maluku Barat Daya memiliki kebiasaan meminum Sopi ketika acara-acara adat ataupun saat kerja bakti. Sopi merupakan minuman beralkohol hasil fermentasi dari air sadapan pohon Koli yang telah disuling. Pohon Koli yang menjadi sumber bahan pembuat Sopi, merupakan sejenis pohon Lontar yang tumbuh banyak di pulau Liran dan di pulau-pulau lainnya di Maluku Barat Daya. Sehingga Sopi menjadi minuman tradisional khas Maluku Barat Daya dan sekitarnya.
Minuman Sopi mengandung kadar alkohol yang cukup tinggi, yaitu di atas 50%. Oleh karena itu, minuman Sopi dapat memabukkan peminumnya. Akan tetapi, masyarakat pulau Liran tidak mengetahui cara membuat Sopi yang harus disuling dan difermentasi terlebih dahulu. Sehingga mereka selalu membeli Sopi dari luar pulau Liran, misalnya dari pulau-pulau tetangganya seperti pulau Wetar atau pulau Kisar.
Sebagian masyarakat pulau Liran, terutama kaum pria, percaya bahwa meminum Sopi dapat meningkatkan semangat kerja mereka. Kandungan alkohol dalam minuman Sopi digunakan sebagai doping untuk meningkatkan semangat kerja bagi masyarakat pulau Liran yang akan memulai aktivitasnya. Alkohol memang termasuk minuman penghasil energi instan, namun jika dikonsumsi terlalu banyak justru akan membahayakan kesehatan. Selain itu, Sopi juga diminum di waktu senggang sebagai hiburan. Biasanya diiringi oleh senandung nyanyian sembari bercengkerama di antara mereka.
Pohon Koli

Sopi dan Semangat Kalwedo
Kalwedo merupakan semboyan khas kabupaten Maluku Barat Daya.Kalwedo memiliki makna kebersamaan yang mengutamakan rasa persaudaraan dan kekeluargaan.[1] “Kalwedo itu maksudnya kitorang samua basudara maka kitorang harus bersatu (Kalwedo itu maksudnya kita semua bersaudara maka kita harus bersatu),” ujar bapak Jhon Maika.
Gerbang Desa Ustutun, pulau Liran, Maluku Barat Daya

Semboyan Kalwedo bagi masyarakat Maluku Barat Daya merupakan representasi Gandong bagi masyarakat Maluku. Gandong secara harafiah memiliki arti ”satu kandungan” atau “bersaudara”.[2] Ini dimaknai sebagai ikatan persaudaraan masyarakat Maluku secara luas.
Kalwedo pada awalnya hanya merupakan jargon yang diteriakkan untuk mengekspresikan semangat persaudaraan dan persatuan masyarakat di kabupaten Maluku Barat Daya. Kini jargon Kalwedo seringkali dikaitkan dengan kebiasaan bersulang dan diteriakkan saat akan bersulang meminum Sopi ketika acara adat.
Mengutip Thomas M. Wilson (2005 : 3),
“…drinking alcohol is an extremely important feature in the production and reproduction of ethnic, national, class, gender and local community identities, not only today but also historically, with little prospect for this importance and the situation to change. In many societies, perhaps the majority, drinking alcohol is a key practice in the expression of identity, an element in the construction and dissemination of national and other cultures”.[3]
Budaya meminum alkohol memang terkadang dianggap penting oleh suatu masyarakat sebagai kunci untuk mengekspresikan identitas budaya mereka. Oleh karena itu, masyarakat pulau Liran bersulang meminum Sopi dalam setiap acara adat untuk mengekspresikan tradisiKalwedo mereka. Namun meminum Sopi terlalu banyak sampai mabuk seringkali dapat berujung pada perkelahian. Maka, Sopi memang sebaiknya hanya diminum sedikit untuk bersulang saat acara-acara adat saja.
Banyak orang menyalahartikan bahwa budaya Kalwedo identik dengan kebiasaan berkumpul untuk meminum Sopi dan bermabuk-mabukkan. Padahal sesungguhnya semboyan Kalwedo merupakan kata yang sakral bagi masyarakat pulau Liran. Budaya Kalwedo sesungguhnya menjunjung semangat persatuan dan kesatuan serta solidaritas yang tinggi.
Minuman Sopi dan semboyan Kalwedo bagi masyarakat pulau Liran digunakan sebagai ekpresi dari ikatan persaudaraan dan semangat kebersamaan mereka. Hal tersebut merupakan suatu bentuk komunikasi fatik dalam mencegah konflik dan mempersatukan masyarakat pulau Liran. Menurut Bronislaw Malinowski, komunikasi fatik merupakan suatu cara untuk mempertahankan hubungan dalam suatu masyarakat.[4]
Sekali lagi, Sopi bukan sekadar minuman memabukkan bagi masyarakat pulau Liran. Akan tetapi komponen yang melekat dalam menjaga tali kerukunan Gandong atau persaudaraan melalui pekikan, “Kalwedo!”. Dengan kesahajaannya, budaya Kalwedo menunjukkan kekariban yang hangat dari masyarakat pulau Liran di Maluku Barat Daya.


REFERENSI
BUKU:
Malinowski, Bronislaw.
1923                            “The problem of meaning in primitive languages”, dalam Ogden, C. dan Richards, I., The Meaning of Meaning, Routledge, London
Wilson, Thomas M.
2005                            “Drinking Cultures: Sites and Practices in the Production and Expression of Identity”, dalam Drinking Cultures: Alcohol and Identity. Oxford: Berg Publisher.

INTERNET:

[3] Wilson, Thomas M. 2005. “Drinking Cultures: Sites and Practices in the Production and Expression of Identity”, dalam Drinking Cultures: Alcohol and Identity. Oxford: Berg Publisher, halaman 3.
[4] Malinowski, Bronislaw. 1923. “The problem of meaning in primitive languages”, dalam Ogden, C. dan Richards, I., The Meaning of Meaning, Routledge, London